Puisi Untuk Munir
Munir, 8 tahun sudah kau pergi
Tapi kami takkan lupa diri
Bahwa raga kami telah tertasbih
Pada kebenaran yang engkau pahami
Tanpamu, Mereka pikir kami telah kalah, kemudian menyerah…
Bukankah itu lucu, wahai Munir…
Padahal kami hanyalah berjeda
Bermain-main dideret-deretan spasi zaman
Dan kami takkan sekali-kali pernah lupa
Bahwa kebenaran itu adalah abadi adanya
Takkan terbasmi hanya karena kau tak lagi disini
Munir…
diiingatanku, badanmu memang tak kekar
Tetapi ledakan semangatmu menggelegar gelegar
Buat para diktator itu kencing gemetar
Hingga paksamu kembali ke yang Maha Besar
Munir…
Mereka mungkin telah tertawa lepas penuh kemenangan
Pikir kami telah lari dari gelanggang
Tapi tunas asa baru saja terkembang
Karena waktu 8 tahun bukanlah alasan
Tuk kami putus harapan
Munir…
Aku tak tahu, apakah engkau telah tersenyum di alam sana
Ataukah masihkah kau menangis sama ?
Dengan daulat pelaziman pada ketidakadilan
Yang disuarakan dipanggung-panggung perjuangan
Tempatmu dulu membakar harapan …
Munir…
Kebenaranmu, takkan kami biarkan mati terparkir disudut zaman
Walau suaramu tak lagi berdesir semilir
Membersamai gerak-gerak tari kami
Karena kami yakin bahwa…
Suatu saat kita akan kembali melingkar
Di antara sisi-sisi pelangi, ditemani segelas kopi..
Tuk kembali berdiskusi,,
memahami, Apakah arti dari getir ?
Karya: