Nong Yousui Bocah Cina yang Bisa Melihat dalam Gelap
Generasi baru dengan perkembangan serta bakat yang luar biasa mengagumkan bermunculan
di muka bumi, salah satunya, Nong Yousui. Bocah asal Cina ini memiliki
kemampuan untuk melihat di dalam kegelapan. Tidak hanya itu, matanya pun
memiliki warna yang unik, yaitu berwarna biru cerah.
“Ini terjadi sejak ia lahir. Tim dokter mengatakan, matanya akan berhenti menyala saat ia tumbuh besar nanti dan akan berubah berwarna hitam seperti orang kebanyakan,” ujar ayah Nong dalam sebuah video, seperti dilansir laman Medical Daily, Rabu, 21 Agustus 2013.
Tidak hanya mampu melihat dalam gelap, mata Nong yang cerah akan nampak semakin menyala ketika disinari lampu senter. Meski memiliki kemampuan khusus, nyatanya Nong seringkali merasa tidak nyaman jika terpapar sinar matahari yang terlampau cerah di siang hari.
Untuk menguji kemampuannya, seorang wartawan Cina menyiapkan satu set kuesioner (lembar pertanyaan) yang harus diisi Nong dalam ruangan tanpa cahaya. Hasilnya mengejutkan, Nong mampu mengisi kuisinoer itu. Ia memiliki penglihatan di malam hari sebaik penglihatan siang hari pada kebanyakan orang.
Menurut laporan Real News 24, World Record Academy (organisasi internasional terkemuka yang mencatat rekor dunia) menetapkan Nong sebagai manusia pertama yang bisa melihat dalam gelap.
Penglihatan di malam hari (night vision) umumnya dimiliki oleh hewan, seperti kucing atau macan tutul. Kondisi ini disebabkan adana lapisan sel-sel yang tipis yang disebut tapetum lucidium. Belum diketahui secara pasti mengapa kondisi ini bisa terjadi pada manusia.
Kepada Live Science, James Reynolds, seorang dokter spesialis mata anak di Universitas New York, menuturkan bahwa Nong mungkin mengalami mutasi genetik tunggal yang membentuk tapetum lucidium pada manusia.
Kemampuan Nong ini memicu minat para ilmuwan di dunia, mulai dari ahli biologi evolusi hingga insinyur genetik. Jika ini benar-benar terjadi karena mutasi genetik, peneliti mungkin bisa menggunakan teknologi genetik untuk menciptakan kondisi ini secara sengaja pada manusia agar bisa melihat dalam gelap.
“Ini terjadi sejak ia lahir. Tim dokter mengatakan, matanya akan berhenti menyala saat ia tumbuh besar nanti dan akan berubah berwarna hitam seperti orang kebanyakan,” ujar ayah Nong dalam sebuah video, seperti dilansir laman Medical Daily, Rabu, 21 Agustus 2013.
Tidak hanya mampu melihat dalam gelap, mata Nong yang cerah akan nampak semakin menyala ketika disinari lampu senter. Meski memiliki kemampuan khusus, nyatanya Nong seringkali merasa tidak nyaman jika terpapar sinar matahari yang terlampau cerah di siang hari.
Untuk menguji kemampuannya, seorang wartawan Cina menyiapkan satu set kuesioner (lembar pertanyaan) yang harus diisi Nong dalam ruangan tanpa cahaya. Hasilnya mengejutkan, Nong mampu mengisi kuisinoer itu. Ia memiliki penglihatan di malam hari sebaik penglihatan siang hari pada kebanyakan orang.
Menurut laporan Real News 24, World Record Academy (organisasi internasional terkemuka yang mencatat rekor dunia) menetapkan Nong sebagai manusia pertama yang bisa melihat dalam gelap.
Penglihatan di malam hari (night vision) umumnya dimiliki oleh hewan, seperti kucing atau macan tutul. Kondisi ini disebabkan adana lapisan sel-sel yang tipis yang disebut tapetum lucidium. Belum diketahui secara pasti mengapa kondisi ini bisa terjadi pada manusia.
Kepada Live Science, James Reynolds, seorang dokter spesialis mata anak di Universitas New York, menuturkan bahwa Nong mungkin mengalami mutasi genetik tunggal yang membentuk tapetum lucidium pada manusia.
Kemampuan Nong ini memicu minat para ilmuwan di dunia, mulai dari ahli biologi evolusi hingga insinyur genetik. Jika ini benar-benar terjadi karena mutasi genetik, peneliti mungkin bisa menggunakan teknologi genetik untuk menciptakan kondisi ini secara sengaja pada manusia agar bisa melihat dalam gelap.