Kebiasaan yang Membuat Gemuk
Bila menurunkan berat badan itu gampang, tentu tak akan ada orang yang
kegemukan. Faktanya, kentang goreng lebih lezat dibandingkan salad, dan
ayam terasa lebih lezat jika digoreng.
Di lain pihak, tubuh yang sehat dengan berat badan ideal terasa lebih nyaman dibandingkan kegemukan. Untuk mencapai itu semua, sebenarnya mudah jika kebiasaan hidup sehat sudah menjadi gaya hidup.
Untuk mengetahui apa saja yang sebenarnya membuat jarum timbangan lebih gampang bergerak ke kanan, simak uraian berikut.
1. Kurang Persiapan
Bukan cuma liburan yang harus dipersiapkan, pola makan juga harus memiliki perencanaan. Menurut Molly Kimbal, ahli gizi dari New Orleans, persiapan berarti tahu kapan kita lapar ada alternatif sehat mengatasinya.
Kulkas yang penuh dengan protein sehat, karbohidrat kompleks, buah, dan lemak sehat mengindikasikan kita selalu siap dengan santapan sehat. Demikian juga saat ke restoran, semestinya kita sudah tahu apa saja yang sudah kita makan sehingga asupan kalori tak berlebihan.
2. Kurang minum air
Minum air yang cukup akan meningkatkan kesehatan secara umum, mulai dari kulit, tulang, persendian, sampai fungsi otak dan memori.
"Banyak orang salah mengartikan rasa lemas sebagai indikasi lapar sehingga selalu memilih makan untuk meningkatkan energi," ujarnya.
Cukup air akan mencegah tubuh mengirimkan sinyal yang salah. Penelitian juga membuktikan, pelaku diet yang minum air sebelum makan mengalami penurunan badan badan yang lebih banyak.
3. Kurang protein
Terlalu banyak kalori dari karbohidrat akan menyulitkan penurunan berat badan. Oleh sebab itu, Kimball menyarankan untuk mengkonsumsi protein di tiap waktu makan.
Tubuh menggunakan energi dua kali lebih banyak saat mengolah protein sehingga jumlah kalori yang terbakar juga lebih besar. Hal ini juga berlaku pada protein hewani atau nabati, baik itu ayam tanpa kulit, keju, kacang-kacangan, dan telur.
4. Terlalu banyak minuman berkalori
Kalori yang masuk ke dalam tubuh dalam bentuk cairan adalah kalori yang tidak efisien. Meski menambah total kalori yang masuk, kita tidak akan merasa kenyang.
"Jangan minum jus buah, soft drink, atau sport drink," kata Kimball.
Kimball lebih menyarankan air, teh, dan kopi tanpa gula. Bila harus mengonsumsi soft drink, sebaiknya pilih yang bebas gula. Kalori juga ada dalam minuman beralkohol.
5. Kurang tidur
Penelitian membuktikan, wanita yang tidur kurang dari 5 jam sehari cenderung mudah mengalami kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon, terutama leptin dan ghrelin.
Kurang tidur akan menyebabkan penurunan kadar leptin dan peningkatan ghrelin. Kadar ghrelin yang tinggi memicu rasa lapar terus-menerus. Sementara leptin yang rendah membuat kita kurang merasa puas setelah makan.
6. Melewatkan sarapan
Pagi hari adalah waktu yang sangat sibuk sehingga tak tersisa cukup waktu untuk sarapan dengan baik. Tapi jika Anda tertarik untuk lebih langsing, sebaiknya luangkan waktu cukup untuk makan pagi.
Makanlah dua jam pertama setelah bangun. Menu sarapan sehat sendiri terdiri atas karbohidrat komplek, protein dan lemak sehat.
7. Bahan-bahan segar
Selalu utamakan bahan-bahan makanan segar ketimbang yang sudah diolah atau produk kalengan. Tetapi ada makanan dingin yang juga sehat, misalnya yogurt, oatmeal, dan sayur beku tanpa gula.
8. Tidak mencatat
Kita seringkali lupa untuk mengingat dengan jujur makanan apa saja yang sudah masuk ke dalam mulut. Karena itu baiknya lakukan pencatatan sehingga kita bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang total asupan harian. Melakukan pencatatan asupan harian juga kini lebih mudah dengan aplikasi-aplikasi canggih di gadget.
9. Malas angkat beban
Penurunan berat badan akan lebih sulit jika cuma mengandalkan olahraga kardio dan diet saja. Kombinasikan latihan Anda dengan olahraga angkat beban. Latihan ini akan meningkatkan pembakaran kalori dan metabolisme, bahkan beberapa waktu setelah olahraga.
10. Mudah menyerah
Kegagalan dan kesalahan mungkin bisa terjadi saat Anda mencoba mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Namun jangan langsung menyerah.
Di lain pihak, tubuh yang sehat dengan berat badan ideal terasa lebih nyaman dibandingkan kegemukan. Untuk mencapai itu semua, sebenarnya mudah jika kebiasaan hidup sehat sudah menjadi gaya hidup.
Untuk mengetahui apa saja yang sebenarnya membuat jarum timbangan lebih gampang bergerak ke kanan, simak uraian berikut.
1. Kurang Persiapan
Bukan cuma liburan yang harus dipersiapkan, pola makan juga harus memiliki perencanaan. Menurut Molly Kimbal, ahli gizi dari New Orleans, persiapan berarti tahu kapan kita lapar ada alternatif sehat mengatasinya.
Kulkas yang penuh dengan protein sehat, karbohidrat kompleks, buah, dan lemak sehat mengindikasikan kita selalu siap dengan santapan sehat. Demikian juga saat ke restoran, semestinya kita sudah tahu apa saja yang sudah kita makan sehingga asupan kalori tak berlebihan.
2. Kurang minum air
Minum air yang cukup akan meningkatkan kesehatan secara umum, mulai dari kulit, tulang, persendian, sampai fungsi otak dan memori.
"Banyak orang salah mengartikan rasa lemas sebagai indikasi lapar sehingga selalu memilih makan untuk meningkatkan energi," ujarnya.
Cukup air akan mencegah tubuh mengirimkan sinyal yang salah. Penelitian juga membuktikan, pelaku diet yang minum air sebelum makan mengalami penurunan badan badan yang lebih banyak.
3. Kurang protein
Terlalu banyak kalori dari karbohidrat akan menyulitkan penurunan berat badan. Oleh sebab itu, Kimball menyarankan untuk mengkonsumsi protein di tiap waktu makan.
Tubuh menggunakan energi dua kali lebih banyak saat mengolah protein sehingga jumlah kalori yang terbakar juga lebih besar. Hal ini juga berlaku pada protein hewani atau nabati, baik itu ayam tanpa kulit, keju, kacang-kacangan, dan telur.
4. Terlalu banyak minuman berkalori
Kalori yang masuk ke dalam tubuh dalam bentuk cairan adalah kalori yang tidak efisien. Meski menambah total kalori yang masuk, kita tidak akan merasa kenyang.
"Jangan minum jus buah, soft drink, atau sport drink," kata Kimball.
Kimball lebih menyarankan air, teh, dan kopi tanpa gula. Bila harus mengonsumsi soft drink, sebaiknya pilih yang bebas gula. Kalori juga ada dalam minuman beralkohol.
5. Kurang tidur
Penelitian membuktikan, wanita yang tidur kurang dari 5 jam sehari cenderung mudah mengalami kenaikan berat badan. Hal ini disebabkan karena perubahan hormon, terutama leptin dan ghrelin.
Kurang tidur akan menyebabkan penurunan kadar leptin dan peningkatan ghrelin. Kadar ghrelin yang tinggi memicu rasa lapar terus-menerus. Sementara leptin yang rendah membuat kita kurang merasa puas setelah makan.
6. Melewatkan sarapan
Pagi hari adalah waktu yang sangat sibuk sehingga tak tersisa cukup waktu untuk sarapan dengan baik. Tapi jika Anda tertarik untuk lebih langsing, sebaiknya luangkan waktu cukup untuk makan pagi.
Makanlah dua jam pertama setelah bangun. Menu sarapan sehat sendiri terdiri atas karbohidrat komplek, protein dan lemak sehat.
7. Bahan-bahan segar
Selalu utamakan bahan-bahan makanan segar ketimbang yang sudah diolah atau produk kalengan. Tetapi ada makanan dingin yang juga sehat, misalnya yogurt, oatmeal, dan sayur beku tanpa gula.
8. Tidak mencatat
Kita seringkali lupa untuk mengingat dengan jujur makanan apa saja yang sudah masuk ke dalam mulut. Karena itu baiknya lakukan pencatatan sehingga kita bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang total asupan harian. Melakukan pencatatan asupan harian juga kini lebih mudah dengan aplikasi-aplikasi canggih di gadget.
9. Malas angkat beban
Penurunan berat badan akan lebih sulit jika cuma mengandalkan olahraga kardio dan diet saja. Kombinasikan latihan Anda dengan olahraga angkat beban. Latihan ini akan meningkatkan pembakaran kalori dan metabolisme, bahkan beberapa waktu setelah olahraga.
10. Mudah menyerah
Kegagalan dan kesalahan mungkin bisa terjadi saat Anda mencoba mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Namun jangan langsung menyerah.
sumber: health.kompas