Mengenal Lebih Dekat Burung Perkukut
UMUM
Burung Perkutut (Geopelia striata)
atau biasa disebut dengan Merbuk adalah sejenis burung yang memiliki
suara kicau yang indah dan ukuran tubuh yang kecil. Burung yang berasal
dari familia Columbidae ini sering dipelihara dan merupakan salah satu jagoan burung lomba.
Burung Perkutut masih memiliki hubungan kerabat dekat dengan Puter,
Tekukur, dan Merpati. Hibrida (persilangan) burung Tekukur dan Perkutut
dikenal dalam dunia burung hias sebagai “sinom” (bahasa Jawa) dan
memiliki pola suara yang memiliki ciri khas.
Habitat
Burung perkutut di jumpai di dataran rendah hingga ketinggian 900 m,
menyukai di tepian hutan, ladang, sawah. Tersebar di pulau Sumatera dan
pulau Jawa dan Bali.
Burung ini hidup secara berkelompok di daratan rendah atau tinggi
dengan daerah rerumputan yang luas seperti sawah atau ladang dengan
ketinggian sekitar 900 m dpl.
Ciri-ciri
- Burung Perkutut Memiliki ukuran tubuh yang termasuk kecil dengan panjang tubuh sekitar 22 cm.
- Memiliki bentuk kepala yang kecil dan bulat yang berwarna abu-abu.
- Memiliki Paruh yang runcing dan panjang yang berwarna biru keabu-abuan.
- Memiliki bentuk mata yang bulat dengan iris berwarna abu-abu kebiru-biruan.
- Memiliki leher yang agak panjang dan ditumbuhi bulu yang halus.
- Bulu disekitar dada dan leher membentuk pola garis melintang berwarna hitam dan putih.
- Badan tertutupi bulu yang berwarna kecokelatan.
- Terdapat garis melintang pada bulu sayap yang berwarna cokelat tua.
- Memiliki bulu ekor yang agak panjang dengan warna cokelat.
- Setiap kaki burung perkutut terdiri dari 4 jari dimana 1 jari ada di belakang sedangkan 3 jari lainnya ada di depan. Jadi jumlah keseluruhan jari dari burung ini adalah 8 jari.
Sifat
Burung ini termasuk jinak sehingga manusia bisa mendekatinya dengan
mudah. Namun jika burung merasa terancam maka burung ini akan terbang ke
pohon yang tidak jauh dari tempat asalnya.
Jenis
Burung perkutut memiliki banyak kerabat dekat seperti punai dan
peragam yang bisa ditemukan di seluruh dunia. Namun untuk burung jenis
perkutut penyebarannya hanya sebatas Australia hingga Semenanjung
Malaya.
Karena jenis perkutut di Indonesia sangat banyak maka para para ahli
burung hanya membedakan jenis perkutut menurut daerah asalanya seperti
Perkutut Jawa, Perkutut Sumatera, Perkutut Nusa Tenggara, dan Perkutut
Bali.
Untuk burung perkutut yang ada di pulau Jawa masih bisa dibedakan
lagi menurut daerah asalnya misalnya Perkutut Mataram, Perkutut Tuban,
Perkutut Madura, Perkutut Pajajaran, dan Perkutut Majapahit. Burung
perkutut yang berasal dari jawa dikenal sebagai jenis burung yang
memiliki suara kicau yang berkualitas.
Burung perkutut terbagi menjadi tujuh sub-jenis yang dibedakan
melalui daerah asal dan memiliki ukuran tubuh yang hampir sama, namun
memiliki variasi warna bulu yang tidak sama. Namun untuk orang awam
biasanya hanya membedakan 2 jenis saja yaitu burung Perkutut Lokal dan
perkutut Bangkok.
Tujuh sub-jenis dari burung perkutut adalah :
1. Geopelia Striata yaitu Perkutut belang asli yang terdiri dari
burung perkutut lokal dan burung perkutut bangkok yang paling banyak
ditemukan di Indonesia. Sub-jenis burung perkutut ini berasal dari Jawa,
Lombok, Bali dan Sumatera.
2. Geopelia Striata Maungeus, yaitu Perkutut belang atau biasa
disebut dengan nama Perkutut Sumba. Sub-jenis burung perkutut ini
berasal dari Sumba, Pulau Timor dan Sumbawa.
3. Geopelia Striata Audacis, yaitu Perkutut belang yang berasal dari Tanimbar dan Kepulauan Kei.
4. Geopelia Striata Papua, yaitu Perkutut belang yang berasal dari Papua Nugini dan Papua.
5. Geopelia Striata Placida, yaitu Perkutut belang yang berasal dari Australia Utara dan papua.
6. Geopelia Striata Tranquila, yaitu Perkutut belang yang berasal dari Australia Tengah.
7. Geopelia Striata Clelaudi, yaitu Perkutut belang yang berasal dari Australia Barat.
Makanan
Burung perkutut sangat membutuhkan makanan yang mampu memenuhi
kebutuhan nutrisi, vitamin dan mineral untuk proses pertumbuhan,
reproduksi dan menjaga kualitas suara kicauannya. Makanan alami burung
perkutut adalah biji-bijian yang seperti jewawut, millet, gabah kecil
dan lain-lain.
Burung perkutut sebaiknya mendapatkan pakan yang mengandung mineral
tinggi karena biasanya burung ini dipelihara dalam sangkar yang kecil
sehingga tidak akan mendapatkan tambahan mineral dari tanah.
Burung perkutut yang kekurangan mineral pertumbuhan tubuhnya tidak
akan berjalan dengan lancar dan akan mengalami kesulitan dalam hal
reproduksi.
Di alam bebas burung perkutut biasanya memakan kerikil atau batu
kecil untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaannya. Anda bisa
mengakali hal ini dengan cara menaruh potongan-potongan batu bata
seukuran genggaman tangan di dasar sangkarnya.
Sebelum anda menaruh potongan batu bata tersebut sebaiknya batu bata
dicuci dengan air bersih terlebih dahulu lalu direbus dan disangrai
untuk menghindari adanya kemungkinan bakteri yang masih menempel pada
batu bata.
Semoga artikel Mengenal Lebih Dekat Burung Perkukut bisa bermanfaat