Aku Pria yang Tak Romantis


Wahai perempuan megah yang kukagumi, Maaf aku tak bisa bersikap romantis sebagaimana diinginkan semua perempuan, seharusnya saat ini ku buat syair terindah untukmu, tapi yang kutulis adalah ketidak berdayaanku. Tapi setidaknya dengan tulisan ini aku berharap kamu mengerti bahwa aku memang orang yang miskin bahasa, hingga tak bisa kulukiskan betapa besarnya rasa kagumku padamu.

Wahai perempuan yang bayang2nya sering berlarian dalam pikiranku, maaf aku tak romantis, seharusnya kulukis wajahmu di atas kanvas layaknya picasso melukis garcon ala pipe. namun aku tak pandai melakukanya.  Karena aku tak bisa membeli peralatan lukis dan tak bisa menyewa guru privat lukis. sejak kecil aku hanya bisa mengambar di atas pasir kotor di halaman rumahku. Aku hanya tau bahwa keindahan itu ialah gabungan dari beberapa titik yang tersusun secara teratur dimana tak perlu ada bagian yang ditambahkan atau dikurangi. Begitulah dirimu bagiku.

Wahai perempuan yang aku menganggap kau adalah takdirku, maafkan jika aku tak romantis, seharusnya kutulis namamu di sebuah prosa romantic, namun aku tak bisa. Karena Aku tak pernah memiliki kesempatan tuk bisa membeli buku-buku sastra, menonton teater, dan pertunjukan seni lainnya. Yang bisa kulakukan hanya menulis namamu di batang pohon. bukan pohon akasia ataupun willow, tapi pohon randu belakang rumahku. Tapi meskipun begitu, aku yakin jejak namamu takan pernah terhapus sepanjang hidupku.

Wahai perempuan yang  kan kujemput dengan kereta takdirku. Maaf jika aku tak bisa bersikap romantis. Seharusnya aku mengajakmu di perjamuan senja sambil menatap sun set diiringi alunan jazz duet andrea bocelli dan chris botti serta anggur spanyol dengan rasa yang kuat. Tapi aku tak bisa melakukan itu, yang bisa kulakukan hanya mengajakmu ke saung di sawah ayahku sambil menikmati kardok dan membiarkan angin pesahawahan mengibas2kan rambutmu. Juga yang bisa kuperdengarkan padamu kawih mangkoko “malati di gunung guntur” yang terdengar dari radio dua ban peninggalan kakekku. Tapi aku yakin lagu terindah ialah suara kebersamaan kita.

Wahai perempuan yang didirimu tersimpan jejak keindahan rembulan, maaf jika aku tak bisa bersikap romantis, seharusnya aku memberikanmu gaun rancanagan alexander mcqueen, sepatu karya jhon galiano, tas louis vuition, parfum Chanel, mantel christian dior, jeans versace dan jam tangan corum,  tapi aku tak sanggup membelinya. Yang bisa kulakukan hanyalah membelikanmu selendang berwarna merah bata. Namun apapun yang kaukenakan di tubuhmu akan nampak indah bagiku, sebab kaulah keindahan itu.

Wahai perempuan yang selalu kutunggu senyumnya, maaf aku tak bisa bersikap romantis. Seharusnya aku mengajakmu pergi ke tempat terindah di dunia, ke hautre couture, berjalan di Champs Elysee sambil menatap menara eiffel , menyepi di belize, pantai hawai, jalan-jalan ke roma melihat reruntuhan colosum,  trus melancong kegreat barrier, clifs of moher, seycheles, dan terakhir belanja di Quadrilatero della moda milan dan Boulevard Haussmann paris. Tapi jauh sekali tuk aku mencapainya, yang bisa kulakukan hanya mengajakmu berjalan ke kawah telaga  yang tak jauh dari rumahku. Tapi biarpun begitu disana kita bisa bahagia, krn menyaksikan bulan purnama yang iri pada kecantikanmu.

Wahai perempuan yang membuat hatiku hidup dan melumpuhkan akalku. Maaf aku tak bisa bersikap romantis. Seharusnya aku melakukan apapun hal indah di dunia ini untukmu, semestinya aku memberikan semua hal yang terbaik buatmu. Tapi aku tak bisa melakukannya, yang bisa kulakukan adalah menggunakan segenap hidupku. Tenanglah kau disitu, sebab disini ada lelaki yang siap memberikan jiwanya untukmu.

TAPI KENAPA KAMU MASIH BILANG AKU ROMANTIS….?

Kundrat Kanda

1 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

1 komentar:

Anonymous said...

asyik..kata-kata nya romantis sekali

Post a Comment

Maaf, komentar anda akan di moderisasi terlebih dahulu
1. Berkomentarlah dengan kata-kata sopan dan tidak menyinggung
2. No sara, No spam, No junkers