Cara Alam Menghibur Kita
Pernahkah kita mengalami ketika hujan deras mengguyur, kita lupa
membawa payung. Lalu kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika
kita siapkan jas hujan, justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah anda?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah anda?
Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek,
mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?
Sadari saja, itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam
mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau
secara nyata. Kejengkelan itu muncul dari karena kita tak mencoba
bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri.
Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada
salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah
Submitted by Satriyo H. Wibisono