Bahaya "Ngelem" Untuk Kesehatan, Ancaman akan bahaya narkoba sangatlah nyata di dalam kehidupan kita,
tidak hanya artis dan orang-orang berkelas saja yang kedapatan
menkonsumsi narkoba, akan tetapi barang haram itu juga dapat
menggerogoti seluruh elemen masyarakat, dari kelas teri sampai kelas
kakap. Namun perlu juga kita ketahui, bahwa sesungguhnya selain ancaman narkoba
juga terdapat ancaman yang lebih besar lagi bagi seluruh anak bangsa
indonesia, tanpa kita sadari, bahwa penyalahgunaan sebuah barang dengan
tidak tepat dapat juga berakibat fatal bagi para penggunanya, Seperti halnya penyalahgunaan Lem Atau biasa disebut Ngelem.
Ngelem, Apa itu ngelem? Mungkin yang ada di pikiran beberapa orang mengelem merupakan memakai lem untuk merekatkan sesuatu. Namun, bukan itu yang dimaksud dan akan dibahas. Ngelem di sini merupakan menghirup uap lem, zat pelarut, atau zat sejenisnya dengan maksud untuk mendapatkan sensasi “high” atau mabuk.
Efek yang ditimbulkan dari menghirup uap lem tersebut hampir sama dengan jenis narkoba lain, yaitu menyebabkan halusinasi, sensasi melayang-layang, dan rasa tenang sesaat meski terkadang efeknya hanya bisa bertahan hingga 5 jam saja. Selain itu, mereka yang “ngelem” juga tidak merasakan lapar karena ada penekanan sensor lapar di susunan saraf otak. Inhalen atau biasa yang disebut ngelem oleh anak-anak jalanan merupakan senyawa organik berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Inhalen mengandung bahan-bahan kimia yang bertindak sebagai depresan. Depresan memperlambat sistem saraf pusat, mempengaruhi koordinasi gerakan anggota tubuh, dan konsentrasi pikiran. Selain itu, inhalen juga bisa mengakibatkan kerusakan fisik dan mental yang tidak bisa disembuhkan.
Jenis-jenis inhalan
Inhalen (yang sering disebut anak jalanan “ngelem”) merupakan senyawa
organic berupa gas dan pelarut yang mudah menguap. Inhalen banyak
terdapat di produk-produk seperti bensin, pernis, aseton untuk pembersih
warna kuku, lem, pengencer cat, tip-ex, semprotan, freon dan lem aica
aibon (lem aica aibon merupakan inhalen yang sering dipakai anak jalanan
untuk ngelem). Berbeda dengan jenis narkoba lain, lem sangat mudah
didapatkan serta dapat didapat dengan harga yang cukup murah.
Cara penggunaan inhalan ada beberapa cara, antara lain:
• Dihirup ( sniffing ) atau snorting dari uap / asap inhalan tersebut
• Menyemprotkan langsung kehidung atau mulut, efeknya lebih kuat.
• Bagging, menghirup atau menghisap uap/asap dari zat yang telah
• disemprotkan atau ditampung kedalam kantung plastik atau kantung kertas
• Huffing, menghisap melalui bahan kain yang telah direndam kedalam zat inhalan
• Menghisap dari balon yang telah diisi oksida nitrit
Berikut ini bahaya menghirup ual lap atau Ngelem :
Berikut bahaya
menghirup uap lem atau ngelem:
Efek ngelem jangka pendek:
- Denyut jantung meningkat
- Mual dan muntah
- Halusinasi
- Mati rasa atau hilang kesadaran
- Susah bicara atau cadel
- Kehilangan koordinasi gerak tubuh
Ist
Ist
Efek ngelem jangka panjang:
- Kerusakan otak, mulai dari cepat pikun, kesulitan mempelajari sesuatu,
dan parkinson
- Otot melemah
- Depresi
- Sakit kepala dan mimisan
- Keusakan saraf (Hilangnya kemampuan mencium dan mendengar)
Walaupun dihirup hanya sekali, namun efeknya sangat fatal jika telah
melewati ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Menghirup uap
lem bisa membunuh dalam seketika dengan beberapa gejala berikut ini:
1. Kematian mendadak
Kematian mendadak saat menghirup uap bahan kimia pada umumnya disebabkan
oleh sabotase fungsi jantung. Gejala awalnya yaitu denyut nadi
meningkat dan menjadi tidak teratur. Lalu, beberapa saat kemudian nadi
berhenti untuk selamanya.
2. Sesak napas
Di kalangan anak jalanan, ngelem biasanya dilakukan dengan cara menutup
kepala dengan tas plastik agar uap tak menyebar ke mana-mana. Pada saat
tubuh sudah terpengaruh dengan uapnya, mereka jadi tidak bisa melepas
plastik sehingga menjadi tak bernyawa jika tak ada yang menolong.
3. Bunuh diri
Depresi dan halusinasi bisa mengakibatkan si penghirup untuk melakukan
bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.
4. Asphyxia
Uap yang dihirup juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan
memicu asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
Itulah efek dan bahaya yang bisa didapat jika seseorang menghirup uap
lem atau ngelem. Selain merusak otak, ngelem juga bisa menyebabkan
kematian.
Read more at: http://ciricara.com/2013/05/13/bahaya-menghirup-uap-lem/
Copyright © CiriCara.com
Efek jangka pendek yang dirasakan saat menghirup uap solven meliputi gejala-gejala sebagai berikut:
1. Denyut jantung meningkat
2. Mual-muntah
3. Halusinasi
4. Mati rasa atau hilang kesadaran
5. Susah bicara atau cadel
6. Kehilangan koordinasi gerak tubuh.
Karena uap solven tersebut bisa terakumulasi di jaringan tubuh, dalam
jangka panjang jika terhirup terus menerus bisa memberikan efek jangka
panjang. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kerusakan otak (bervariasi, mulai dari cepat pikun, parkinson dan kesulitan mempelajari sesuatu)
2. Otot melemah
3. Depresi
4. Sakit kepala dan mimisan
5. Kerusakan saraf yang memicu hilangnya kemampuan mencium bau dan mendengar suara.
Meski hanya dihirup sekali, efeknya juga bisa fatal jika telah melewati
ambang batas yang bisa ditoleransi oleh tubuh. Uap lem dan thinner bisa
membunuh dalam seketika dengan mekanisme sebagai berikut.
1. Sudden Sniffing Death
Kematian mendadak
saat menghirup uap pelarut umumnya disebabkan oleh sabotase fungsi
jantung. Gejala awalnya adalah denyut nadi meningkat dan tidak teratur,
lalu tak lama kemudian berhenti untuk selamanya.
2. Asphyxia
Uap
solven juga bisa mengikat oksigen di sistem pernapasan dan memicu
asphyxia atau kekurangan suplai oksigen ke jaringan otak.
3. Sesak napas
Di
kalangan anak jalanan, aktivitas ngelem sering dilakukan dengan kepala
ditutup tas plastik agar uap tidak menyebar ke mana-mana. Ketika tubuh
sudah terpengaruh uap pelarut, si anak jalanan tidak bisa melepas
sendiri plastik penutup tersebut dan akan mati lemas jika tidak ada
temannya yang menolong.
4. Bunuh diri
Depresi
dan halusinasi merupakan dampak serius dari uap solven. Dampak ini
bisa membunuh seseorang jika orang itu kemudian tergerak untuk
melakukan bunuh diri dalam kondisi kejiwaan yang sedang kacau.